anaksenja.com - Raditya Dika atau yang kerap dipanggil Radit ini merupakan seorang kepala rumah tangga yang sangat multi talenta. Penulis (baik itu cerpenis, novelis, komik maupun naskah film), stand up comedy-an, aktor film, youtuber, gamers, dan hal-hal lain pernah dilakukannya. Hal itu pun menginspirasi banyak anak muda, terutama di kalangan stand up comedy-an untuk mengikuti jejaknya.
Salah satu karyanya yang berbentuk film adalah Single Part 2. Film ini rilis di bioskop pada pertengahan tahun 2019, tepatnya di tanggal 4 Juni 2019. Untuk film Single Part 1-nya sendiri sudah rilis di tahun 2015. Bisa dibilang cukup lama jika di bandingkan dengan Part 2-nya ini. Namun pada kesempatan kali ini kita akan fokus untuk membahas pada film Single Part 2-nya saja.
Sinopsis Singkat Film Single Part 2
Single Part 2 ini menceritakan tentang lanjutan kisah Ebi (Raditya Dika) dan Angel (Annisa) dari Single Part 1. Pada film ini menceritakan tentang Ebi yang ingin move on dari Angel. Ada dua orang sahabat Ebi di kosan barunya yang menyuport Ebi untuk move on dan mendapatkan pengganti Angel. Namun masih saja Ebi memikirkan Angel.
Ebi yang telah memasuki usia kepala tiga masih bingung menghadapi percintaan di dalam hidupnya. Menjadi pria yang terkenal dan dikelilingi banyak wanita, ternyata tak membuat Ebi mudah untuk jatuh cinta. Karena setiap Ebi berusaha untuk move on, ia begitu sulit untuk melupakan dan mendapatkan pengganti Angel.
Review Film Single Part 2
Kali ini mimin Anaksenja mengangkat beberapa review film Single Part 2 dari penonton yang ada di salah satu grup Facebook. Mimin mengambil beberapa sempel tersebut karena hanya di situ (sosmed) seseorang bisa meluapkan isi hatinya secara nyata dari segenap isi hatinya. Baiklah, mari langsung saja kita ulas reviewnya.
*klik gambar jika dirasa kurang jelas
1. Pesan moral
2. Bingung kenapa filmnya laku terus
3. Sebegitu burukkah akting Radit?
4. Katanya sih, semua film Youtuber seperti ini?
5. Em... Jadi gak cocok untuk kalangan tua?
6. Yap, selera orang beda-beda!
7. Merasa ada penurunan
8. Walah, malah ngebandingin ama Ernest. Tapi, bener juga sih. Eh?
9. Pertempuran antara penikmat keadaan dan penuntut perubahan.
10. Referensi Radit terlalu banyak dari luar, sehingga kurang masuk ke dalam.