Puisi - Di Bawah Pohon Rambutan Aku duduk di bawah rerindangan itu Dengan wajahmu Yang juga merekah seperti bunga rambutan Putih, cantik, dengan hiasan rambut yang menarik Kau terse…
Puisi - Pembenci Hujan Ada apa dengan hujan? Selalu kau serapahi dan maki Kau salah-salahkan Seakan-akan menjadi biang segala permasalahan Kau bilang, ia menyakitimu Menyit…
Puisi - Kambing Hitam Jangan bersedih Jangan merasa bersalah Bisa saja semua ini bukan karenamu Ada orang lain yang mengkambing hitamkanmu di ruangan itu Menutupi wajahnya…
Puisi - Lupa Pernah Lupa Apa kau ingat aku? Jika iya, untuk apa? Bermanfaatkah? Jika iya, untuk siapa? Untukmu? Jika iya, kok bisa? Bagaimana aku bisa bermanfaat untukmu, jik…
Puisi - Fatalisasi Apakah hanya mimpi? Aku tak sadar sama sekali Begitu saja terjadi Tanpa konfirmasi Aku pun mengikuti Menuruti Menaati Bahkan menikmati Siapa yang men…
Puisi - Magnet Kita adalah sepasang kutub Sejenis, tapi tak sejenis Saling menolak satu sama lain Saling membuang muka Saling membelakangi Saling membenci Namun mut…
Puisi - Letak Rindu Kau tak tau di mana letak rinduku Tepat sebelum fajar terlihat mata Tepat setelah senja sebelum petang Waktu di mana kau tak sadari Di waktu-waktu it…
Puisi - Dan... Aku Rindu Dan... Aku ingat Kau pernah ucap Katakanlah, daripada nanti kau menyesal Dan... Waktu itu, aku sangat yakin 100% tak akan menyesal Karena kupercaya C…
Puisi - Menegun Tiba-tiba aku terbangun Dari mimpi indah yang menegun Tiba-tiba aku menangis Kala ku paksa tidur secara egois Tak lagi bisa Mataku tetap menyala Tak …
Puisi - Kisah Puan Puan datang Dengan pesan hujan yang tak sempat tersampaikan Terhalang terang Dan keadaan yang memaksa untuk terlihat lebih baik Puan duduk Dengan cer…
Puisi - Pilihanmu Kotak itu kau buka Kotak yang usang dengan tumpukan debu Kotak di sudut tempat yang terasingkan Kotak yang cukup membusuk, terkorosi usia Kau raba is…
Puisi - Apa Kau Juga? Apa kau masih tersenyum sekarang? Setelah kejadian lalu Yang memaksamu menguras air matamu Apa kau masih bisa berjalan? Setelah lama terlumpuhkan kea…
Puisi - Sendiri Sepi adalah nutrisi untuk diri Diri yang terus tergerus ramai Sampai-sampai lalai Bahwa sendiri adalah bagian dari diri Joe Azkha, 2021
Puisi - Tak Selalu Tak selalu harus ada dia di setiap waktu Kau punya waktu Sebaliknya, dia juga punya waktu Joe Azkha, 2021
Puisi - Kesalahan Hujanku Hujan turun Gemercik di atas payung Membasahi sepatu kainku Begitu juga kaus kakiku Tali sepatu tak basah, karena tak ada Kusegerakan langkahku Menuj…
Puisi - Kepalsuan Harapan Pernahkah kau merasa Apa yang aku rasa Pernahkah kau mengira Derita yang kutimpa Kau datang Kau hilang Bersama kenangan Kau pergi Tak kembali Kini ku…
Puisi - Hadiah Aku tau, hari ini pasti tiba Hari di mana rasa suka meledak ke mana-mana Memancar binar membuat mata terbuka Mata kepala, mata hati, mata jiwa Kau ka…
Puisi - Pesan Hujan Langit berbicara melalui rintiknya Menyampaikan ribuan rindu dari para penghuninya Pesan yang tersamarkan melalui retorika alam Kapan kau berkunjung?…
Puisi - Menghantu Tunggu! Kau tak berhak pergi Setelah kau gunakanku semaumu Setelah kau rampas semua senyumku Setelah kau manfaatkanku demi kepentinganmu Dan Setelah …
Puisi - Lagi-Lagi Kau Lagi Kau tampak menyenyumiku yang senantiasa menyenyumimu Lantas berlari dan bersembunyi Seolah-olah kau malu padaku Padaku yang selalu padamu Kukejar den…