Arti Lagu Nadin Amizah Seperti Takdir Kita yang Tulis - Di dalam lagu Seperti Takdir Kita yang Tulis ini Andin mengajak kita untuk selalu berbuat baik, supaya kita bisa memperoleh takdir yang baik di masa yang akan datang. Namun penjabarannya tak hanya sesimpel itu, untuk lebih lengkapnya mari kita simak sampai akhit.
Yak, pada kesempatan kali ini anaksenja.com akan menemanimu lagi untuk mengulik makna dan arti dari lirik lagu Nadin Amizah yang berjudul Seperti Takdir Kita yang Tulis secara lengkap, tentunya dari bait perbait. Daripada berlama-lama, langsung saja yuk kita mulai bahas dari bait pertama!
Analisis Lirik Lagu Seperti Takdir Kita yang Tulis dari Nadin Amizah
Kuingat lagi di kamar iniKita bermimpi akan menjadiAngan tak pasti, kicau beraniSeperti takdir kita yang tulis
Pada bagian awal ini menceritakan tentang seseorang yang sedang bertemu di dalam suatu ruangan bersama dengan seseorang yang pernah dipercayai, entah itu pasangan atau sahabat. Kemudian mereka berbincang, tentang mimpi yang pernah diucapkan di masa lalu. Yah, seperti sedang mengenang gitu lah.
Apakah masih kau simpan perih?Aku mengertiAku mengerti
Kemudian, mereka dihadapkan dengan kenyataan yang sangat berbeda dengan mimpi yang pernah mereka buat di masa lalu, kemudian salah satu di antaranya bertanya, “apa kau terluka akibat kegagalan ini?”. Seperti sepasang kekasih yang sudah berpisah, kemudian salah satu di antaranya bertanya tentang perasaan yang masih tersisa.
Perihal maaf jangan kau beriAku mengertiAku mengerti
“Tak usah minta maaf, aku mengerti kok kenapa kamu seperti itu. Lagian semua itu juga sudah berlalu,” mungkin seperti itu jika pada bait ini digambarkan dengan sebuah percakapan.
Bagaimana dengan tidurmu?Apakah masih terjerat aku?
Kemudian kembali bertanya, apakah masih kepikiran terus? Kepikiran tentang masa lalu akibat masih ada rasa cinta yang tersisa.
Bahu dan bahu terbayang lesuMasih tertawa tak tau apaAkhir yang ada menanti kitaSekali lagi kuingat lagi
Kembali teringat tentang perjuangan di masa lalu, ketika jatuh bangun tat kala membangun sebuah hubungan dari nol, dan tersadar semua itu sudah sirna, menciptakan sebuah tawa yang tak ada arti, seperti sedang mentertawakan hal bodoh yang sia-sia.
Bagaimana dengan bangunmuApakah masih berat tak mau
Tertidur di sini bisa kita ibaratkan dengan perasaan, rasa yang tertidur karena lama tak digunakan. Kemudian salah satu di antara mereka bertanya, “apa kamu belum bisa move on?”.
Lalu... lalu... lalu... lalu...Bagaimana waktu berhenti bodoh di masaLalu... lalu... lalu... lalu...Secepatnya aku berhenti berjalalan
Lalu, seakan-akan mereka kembali ke masa lalu, dengan ingatan mereka yang tak bisa hilang begitu saja. Hal-hal bodoh yang pernah dilakukan bersama, hal-hal indah yang pernah dirasakan bersama, maupun hal-hal campur yang abstrak kembali muncul begitu saja.
Pastinya, kenangan kelam maupun senang akan selalu membekas di ingatan kita, entah mau bagaimana pun kita berusaha menghapusnya, pasti tak akan bisa, karena sudah tercetak abadi di dalam buku diari yang berjudul “takdir”.
Sebenarnya, kita semua bisa menulis (menciptakan) masa depan, mau menjadi indah ataupun suram. Jika ingin suram, ya berbuatlah sesuka hati, entah melakukan keburukan apapun itu. Dan jika ingin indah, seharusnya bisa menjauhi segala godaan-godaan yang ada di sekitar kita mulai sekarang, karena Tuhan pun menyukai hambanya yang senantiasa berbuat baik kan? Maka dari itu, mari kita tulis takdir kita dengan melakukan hal-hal baik di masa kini, dengan harap di ending hayat kita akan tercipta buah kebaikan dari tingkah-tingkah yang kita lakukan di masa kini.
Bagaimana, apakah kamu setuju dengan interpretasi dari Anaksenja? Jika kamu memiliki pendapat lain, mari kita bahas bersama-sama di kolom komentar! Agar kita dapat menemukan makna dan arti sebenar-benarnya di balik lagu Seperti Takdir Kita yang Tulis milik Nadin Amizah ini!