Arti Lagu Amigdala Ku Kira Kau Rumah - Lagu ini menceritakan tentang sebuah rasa kekecewaan karena merasa tertipu setelah jatuh hati kepada seseorang. Padahal sudah menganggapnya (seseorang yang pernah dicintai) sebagai rumah, ternyata kenyataannya hanyalah kontrakan usang yang tidak jelas siapa pemiliknya.
Lagu yang dibawakan dengan alunan akustik oleh Amigdala ini memang sangat merdu dan enak untuk didengar. Namun jika diamati dengan seksama, lirik lagu Kukira Kau Rumah ini menggunakan kebahasaan yang tidak umum, atau bisa dikatakan lumayan aneh. Mengapa? Lihat saja dari judulnya, Kukira Kau rumah. Apakah lagu ini menceritakan tentang bangunan-bangunan tempat tinggal? Atau malah memiliki makna yang lain?
Mungkin kamu sudah sangat penasaran dan segera ingin tau lagu Amigdala yang berjudul Kukira Kau Rumah ini sebenarnya menceritakan tentang apa? Tak perlu gelisah, karena pada kesempatan kali ini anaksenja.com akan menemanimu mengulik makna di balik lirik lagu Ku Kira Kau Rumah. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai pembahasannya dari bait pertama!
Analisis Lirik Lagu Kukira Kau Rumah dari Amigdala
Kau datang tatkala sinar senjaku telah redupDan pamit ketika purnamaku penuh seutuhnya
Pada bagian awal lagu Amigdala yang berjudul Kukira Kau Rumah ini menceritakan tentang seseorang yang datang ketika diri sedang rapuh dan pergi ketika diri sedang sayang-sayangnya. Sinar senja itu bagaikan sebuah harapan, ketika redup berarti harapan itu sedang pupus. Seperti halnya putus harapan, saat dikecewakan oleh oleh orang yang paling disayang.
Kemudian dia datang, menghibur, membuat hati menjadi bangkit, dan membuat hati jatuh kepadanya karena semua usaha dan tingkah lakunya. Namun, saat semuanya sudah terjadi dia malah pamit, pergi. Entah untuk alasan itu, bisa jadi karena untuk orang lain yang dia cintai. Yah, harapan palsu gitu deh.
Kau yang singgah tapi tak sungguhKau yang singgah tapi tak sungguh
Pada bait ini merupakan ungkapan kekecewaan. Mengatakan bahwa kau (dia) yang datang dan sudah merebut hati malah tidak serius, main-main, atau pergi begitu saja. Sangat mengesalkan bukan?
Kukira kau rumahNyatanya kau cuma aku sewa
Rumah adalah tempat yang mampu membuat kita merasa aman dan nyaman. Makna filosofis tersebut bisa kita gunakan sebagai landasan analisa pada bagian ini.
Saat seseorang sudah mampu membuat kita nyaman, sudah otomatis hati kita akan care dengannya. Menganggap bahwa dia adalah tempat terbaik untuk mencurahkan isi hati, teman bercanda, maupun teman main ke mana-mana, intinya bisa membuat kita merasa sangat nyaman. Setelah kenyamanan datang, benih-benih "suka" pasti akan perlahan tumbuh dan berbuah menjadi "cinta". Namun jika ternyata dia hanya main-main (tak serius), pasti hati akan merasa kecewa dan tak terima.
Kembali lagi ke makna rumah. Ada kata "sewa" di baris kedua pada bait ini. Sewa berarti meminjam. Jika meminjam, pasti dari milik orang lain. Seperti meminjam uang, pasti meminjamnya dari uang milik orang lain kan? Seperti halnya kata sewa di bagian ini. Tenang saja, keterangan tentang menyewa dari siapanya sudah dilampirkan di bagian selanjutnya kok.
Dari tubuh seorang perempuan yang memintamu untuk pulang
Ya, kamu benar. Pada bagian ini sudah jelas menjelaskan bahwa dia sebenarnya sudah dimiliki orang lain. Jadi, dia datang dengan segala perhatian untuk menyuport diri agar bisa bangkit dari segala keterpurukan tanpa mengatakan bahwa dia sebenarnya sudah punya kekasih. Semakin hari rasa itu tumbuh dan terus tumbuh, dan akhirnya berakhir kecewa saat tau bahwa semua itu hanya palsu. Entah karena diri yang terlalu percaya diri, merasa dia menaruh rasa dengan perhatian yang selalu diperlihatkan, atau memang karena dianya yang seorang penipu, yang senang memainkan perasaan.
Kau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumah
Kalimat yang diucapkan berulang kali di sini bertujuan untuk mendoktrin diri sendiri agar sadar bahwa dia (yang telahmengecewakan) bukan tempat yang baik untuk menyemayamkan perasaan. Dia bukan orang yang baik untuk merawat hati karena telah menipu diri dengan segala perhatian palsu atau kebohongan yang selalu disimpan rapat-rapat. Seperti menyembunyikan bangkai, lambat laun pasti akan tercium juga baunya.
Lirik pada lagu Kukira Kau Rumah ini memang sebenarnya cukup singkat. Ada beberapa bagian yang diulang-ulang, namun sama sekali tak merusak keindahan dari lagu tersebut. Apakah kamu setuju dengan apa yang sudah mimin paparkan? Atau kamu memiliki makna lain dari sudut pandangmu? Silakan tulis di kolom komentar, kita akan ungkap semua makna yang terkandung di lagu ini tanpa sisa!
Lirik Lagu Amigdala - Kukira Kau Rumah
Kau datang tatkalaSinar senjaku telah redupDan pamit ketikaPurnamaku penuh seutuhnyaKau yang singgah tapi tak sungguhKau yang singgah tapi tak sungguhKukira kau rumahNyatanya kau cuma aku sewaDari tubuh seorang perempuanYang memintamu untuk pulangKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKukira kau rumahNyatanya kau cuma aku sewaDari tubuh seorang perempuanYang memintamu untuk pulangKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumahKau bukan rumah
Musik dan Vidio Amigdala - Kukira Kau Rumah
Untuk link download lagu Amigdala - Kukira Kau Rumah mp3, tidak perlu ya? Karena lagunya sudah bisa dinikmati secara gratis di mana-mana, seperti Youtube, Spotify, Resso, dan pemutar media online lainnya.
Mungkin kamu tidak setuju dengan apa yang sudah anaksenja.com jabarkan, karena mimin percaya pendapat serta pengetahuan setiap orang itu berbeda-beda. Maka dari itu, mimin persilakan kamu untuk megungkapkan pendapatmu di kolom komentar. Mungkin saja interpretasimu mengenai lagu Kukira Kau Rumah ini jauh lebih baik dan dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Mari kita bahas bersama-sama hingga menemukan makna sebenar-benarnya yang tersembunyi di balik lirik lagu Ku Kira Kau Rumah dari Amigdala!