Gunakan fitur Bookmark untuk menyimpan bacaanmu di lain waktu Info!

Makna di Balik Lagu Cermin - Nadin Amizah


Makna Lagu Cermin Nadin Amizah - Pernah mendengar lagu yang berjudul Cermin dari Nadin Amizah? Penasaran lagu ini menceritakan tentang apa? Kali ini mimin Anak Senja kembali hadir untuk mengajakmu mengulik makna yang tersembunyi di balik lirik lagu lagi! Untuk bahannya masih seputar lirik lagu dari Nadin Amizah, yang berjudul Cermin.

Kesan mimin saat pertama dengar lagu ini hanya menyisakan satu kata, "Aneh". Kenapa aneh? Karena lirik lagunya yang tak biasa, tak seperti lirik lagu yang marak beredar saat-saat ini. Keanehan yang sangat indah, dibalut dengan musik yang khas ala-ala Nadin, membuat mimin sangat penasaran dan ingin mencoba untuk mengulik arti atau makna dari lirik lagunya.

Sebenarnya apa sih makna yang terkandung di dalam lagu berjudul Cermin karya Nadin Amizah ini? Tanpa basa-basi, mari kita atasi!

Analisis Lirik Lagu Cermin Karya Nadin Amizah


Dengan tanganku, kubantu aku
Tumbuh membaru, dengan lukaku  

Bait pertama pada awal lagu ini lumayan cukup susah untuk dipahami. Namun, kita lumayan terbantu setelah melihat arti dari judul lagu ini. Cermin, merupakan sebuah alat tempat kita berkaca. Saat kita melihat ke arah cermin, berarti kita sedang melihat diri kita sendiri. Apakah benar demikian?

Jawabannya adalah tidak, karena diri kita yang di cermin tidaklah nyata. Bahkan dia terlihat seperti lawan kita. Tak percaya? Coba kita buktikan. Silahkan kamu bercermin, kemudian angkat tangan kananmu. Maka pantulan yang terjadi adalah sebaliknya. Kamu yang ada di cermin akan mengangkat tangan kirinya. Bisa disimpulkan bahwa cermin adalah gambaran diri yang berkebalikan dengan kenyataan.

Membahas judulnya saja sudah seribet ini ya, sampai-sampai lupa kalau sebenarnya kita harus membahas bait pertama. Oke, kita akan kembali fokus ke bait pertama lagi!

Mengulurkan tangan adalah gambaran dari memberikan bantuan kepada orang lain. Namun di sini beda, ingin membantu diri sendiri dengan bantuan diri sendiri. Tak ada orang lain yang menolong, seperti tak memiliki teman. Ada kalanya kita memang tidak terus-terusan bergantung kepada orang lain. Contoh yang nyata adalah ketika seseorang tumbuh dewasa. Ia tak lagi menjadi tanggung jawab orang tuanya, maka ia harus bertanggung jawab kepada dirinya sendiri.

Apapun yang pernah terjadi seharusnya tidak menjadi alasan untuk patah semangat dalam menjalani hidup. Sebagai manusia, seharusnya kita selalu optimis, berpikir positif, dan terus yakin melangkah maju karena takdir di masa depan tidak ada yang tau.

Kusisir halus, rambutku yang lusuh
Lama kutatap, mataku yang keruh

Rambut lusuh bisa menggambarkan diri yang tak terurus. Sedangkan mata keruh, mungkin bisa jadi berartikan pernah melihat hal-hal yang kurang pantas. Apapun itu bisa dicontohkan, yang penting pada bait ini intinya adalah menjelaskan tentang masa lalu yang kurang mengenakkan, suram.

Mimin tidak tahu pasti masa lalu Nadin Amizah itu seperti apa. Perlu diingat, suatu karya tak harus berlatar belakang dari pengalaman diri sendiri, bisa jadi berasal dari pengalaman orang lain atau lahir dari imajinasi. Maka dari itu, lebih baik kita fokus ke kajian maknanya saja ya!

Dengan beratku, tarik lemahku
Sudah tugasku, menjadi sembuh

Seperti hukum fisika, beban yang ringan akan tertarik jika dikatrol dengan benda yang berat. Pada bait ini menggambarkan tentang munculnya sebuah keoptimisan. Merasa ingin merubah nasib. Tidak hanya diam menunggu bantuan, tetapi harus berjuang demi kemajuan. Rasa semangat yang kuat bisa  saja mengalahkan rasa takut yang tercipta karena pengalaman pahit. Namun tidak main-main, harus benar-benar bertekad bulat jika ingin benar-benar berubah. Karena jika hanya setengah-setengah, tidak menutup kemungkinan kalau suatu hari nanti akan kembali lagi di titik terendah.

Untuk menjadi lebih baik memang butuh usaha ekstra. Terkadang ada yang harus dikorbankan, terkadang juga ada yang harus disesalkan. Namun, tak ada salahnya untuk berusaha mencoba agar menjadi pribadi yang lebih baik.


Kusulam senyum, meleburkan yang pilu
Demi menjadi, aman tuk yang butuh

Pada bait ini menggambarkan sebuah amarah, yang terjadi ketika memaksakan diri untuk melakukan suatu hal yang tidak disukai. Bisa jadi dipaksa kerja dengan kerjaan yang memberatkan, atau dipaksa mencintai seseorang yang tak pernah dikenal.

Salah satu arti kata sulam dalam KBBI adalah tukar. Sedangkan pilu berartikan sangat sedih. Pada bait ini menggambarkan tentang sebuah pengorbanan, yakni mengorbankan kebahagiaan untuk orang lain. Walaupun tidak suka, tidak mau, bahkan benci pun akan tetap dilakukan demi keperluan atau kepentingan orang lain. Berada dalam situasi terpaksa.

Bergantian aku, dengan dia
Yang di cermin

Pada bagian bridge ini seperti sebuah permohonan. Menginginkan sebuah pergantian karena ingin instan merasakan perubahan. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, tentang makna cermin. Sesuatu yang berada di dalam cermin adalah sesuatu yang berkebalikan dari dunia nyata. Seperti saat kita mengedipkan mata kanan, yang berkedip di cermin adalah mata kiri. Lantas analoginya begini, sedih adalah cerminan dari bahagia, tangis adalah cerminan dari tawa, jahat adalah cerminan dari baik, dan lain sebagainya. Gambaran yang sangat jelas juga ditampilkan pada bagian reff, mari kita bahas tuntas!

Yang lebih pandai
Tersenyum, tertawa
Bernyanyi tetap
Di kala terpuruk
Ini ku yang kau tau

Pada bagian reffnya ini menggambarkan tentang sosok yang sangat diimpikan. Sosok yang terlihat pintar, selalu bahagia, tak memiliki beban hidup yang sangat berat. Namun, apakah kamu sadar kalau inti dari lagu ini ada pada kalimat terakhir, ini ku yang kau tau?

Pada kalimat tersebut bermakna sebuah pengakuan, atau menceritakan tentang keadaan yang sebenar-benarnya. Pengakuan bahwa orang lain melihat gambaran diri seperti tak ada masalah, selalu ceria dan bergembira setiap saat. Tapi, sebenarnya semua itu palsu. Hanya topeng untuk menyembunyikan semua penderitaan.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu memiliki pendapat lain tentang makna dari lagu Cermin dari Nadin Amizah ini? Silahkan tulis pendapatmu di kolom komentar. Mari kita gali lebih dalam tentang semua makna yang terkandung di dalam karya!

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan sopan. Centang Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi dari komentarmu. :)
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internetmu. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kamu menggunakan plugin "AdBlock" ya? Yuk matikan dulu fitur Ad-Blocknya dan masukkan anaksenja.com ke dalam whitelist plugin pemblokiran iklanmu!
⋯⋯⋯
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini. Terimakasih sudah berkunjung. :)
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.