Anak Senja - Lagu Angin Pujaan Hujan dari Payung Teduh menceritakan tentang seseorang yang berduka karena pujaan hatinya lebih memilih mencintai orang lain. Mungkin bisa dibilang selingkuh, atau kalau tidak ya cintanya bertepuk sebelah tangan. Intinya, lagu ini menceritakan tentang penantian yang berujung kesengsaraan (karena dikecewakan oleh seseorang yang tercinta).
Lagu Payung teduh yang berjudul Angin Pujaan Hujan ini rilis pada tahun 2010 silam, di dalam album yang bertajuk Dunia Batas. Walaupun sudah sepuluh tahun lebih dan vokalisnya sudah berganti, lagu ini masih populer hingga saat ini. Lagu ini juga sering jadi lagu andalan mimin saat nongkrong bersama teman-teman dan manggung di kampus (dulu), hehe...
Mungkin kamu penasaran tentang lagu Payung Teduh yang berjudul Angin Pujaan Hujan ini sebenarnya menceritakan tentang apa? Tak perlu gelisah, karena pada kesempatan kali ini anaksenja.com akan menemanimu mengulik makna di balik lirik lagunya. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai pembahasannya dari bait pertama!
Analisis Lirik Lagu Angin Pujaan Hujan dari Payung Teduh
Datang dari mimpi semalamBulan bundar bermandikan sejuta cahayaDi langit yang merahRanum seperti anggurWajahmu membuai mimpiku
Inti dari bagian awal lagu Payung Teduh - Angin Pujaan Hujan ini mengkisahkan tentang seseorang yang sedang bermimpi tentang pujaannya (seseorang yang tercinta). Seseorang tersebut digambarkkan memiliki wajah yang merona. Bisa kita klasifikasikan bahwa yang sedang dimipikan adalah seorang “perempuan”, karena jarang ada pria yang memiliki wajah merona (karena jarang ada pria yang bermakeup).
Ada beberapa majas dan kiasan yang terdapat di lagu ini, salah satunya adalah wajah merona yang dikiaskan dengan anggur merah. Seperti yang kita ketahui, bahwa anggur mewah adalah minuman yang dapat memabukkan dan mampu membuat candu. Wajah seseorang pun bisa membuat seseorang menjadi mabuk (tergila-gila), dan candu (ketagihan) untuk terus mengagumi.
Sang pujaan tak juga datangAngin berhembus bercabangRinduku berbuah lara
Pada bagian reff Payung Teduh - Angin Pujaan Hujan ini menceritakan tentang perasaan harap kepada seseorang (yang dicintai) agar bisa menjadi pasangannya. Setiap hari memimpikannya (seseorang yang dipuja) untuk bisa menjadi kekasihnya (pendamping hidup).
Namun, mimpi itu sirna karena dia (yang dipuja) malah bercabang (tidak berpusat pada satu hati), atau bisa kita sebut dengan mendua (selingkuh). Rindu pun berbuah lara, atau akhir dari perasaan rindu adalah sebuah rasa sakit. Semula percaya, bahwa dia (yang dicinta) setia. Lantas tetap dan terus mencintainya sepanjang hari, terus memikirkannya dan menyetiainya, dan akhirnya terluka karena ternyata dia memiliki simpanan lain.
Sungguh, keadaan seperti ini sangatlah menyesakkan. Mimin sendiri pernah mengalaminya, dan rasanya pingin tidak menangis tapi menangis sendiri karena saking sakitnya. Rasanya sesal pun terus terngiang-ngiang karena dikhianati oleh seseorang selalu dipercaya.
Kiasan-kiasan khas payung teduh emang sangat keren. Jika diberi permintaan, mimin pribadi sih masih berharap Bang Is mau jadi satu lagi seperti dulu. Payung teduh tak akan pernah bisa lepas dari aroma Bang Is, dan Bang Is sampai kapanpun tetap melekat sebagai bagian dari Payung Teduh di benak mimin, hehe...
Demikian kajian makna yang tersembunyi di balik lirik lagu Payung Teduh - Angin Pujaan Hujan dari anaksenja.com. Apabila kamu memiliki tafsir yang berbeda, jangan ragu untuk mengungkapkannya di kolom komentar ya? Mungkin saja pendapatmu mengenai lagu Angin Pujaan Hujan jauh lebih tepat dan dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Terimakasih :)