Gunakan fitur Bookmark untuk menyimpan bacaanmu di lain waktu Info!

Puisi - Derita Sebilah Rasa


Sunyi merambat hebat di tengah penat
Melamun, mencekik, mengharu pula
Tak mengerti waktu, ia terus melaju
Mengusap harap, meluka candu

Dua puluh empat jam tujuh kali
Mata ini masih saja terus beliak
Mencoba pejam, tubuh menolak
Mencoba terima, namun otak menangis

Perih...
Seperti getah daun pepaya yang menetesi luka
Merobek nyaman, memicu lara
Namun benar, menyembuhkan
Walau rasa melepuh sangat

Diam, mencoba mengerti, bahkan memahami
Tapi apa?
Tak ada apa-apa
Semua hanya ilusi
Fatamorgana yang memilukan
Mencipta air di akar mata
Menggores tinta di lubuk lara

Memeluk kaki yang kian membeku
Tak mau henti, gigil melulu
Aneh...
Serasa bukan kakiku
Lantas kaki siapa?
Kaki tetangga?
Atau kaki penguasa?
Bukan, ini kakiku
Kaki yang selalu aku curigai
Kaki yang tak pernah aku percayai

Joe Azkha, 2020

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan sopan. Centang Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi dari komentarmu. :)
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internetmu. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kamu menggunakan plugin "AdBlock" ya? Yuk matikan dulu fitur Ad-Blocknya dan masukkan anaksenja.com ke dalam whitelist plugin pemblokiran iklanmu!
⋯⋯⋯
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini. Terimakasih sudah berkunjung. :)
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.